Selasa, 02 Februari 2010

donkere nacht sin


Ditulis pada larut malam pertama pemusnahan total para oponent para setan yang menahun bermimpi tentang dunia yang homogen.
aku jawab tantangan gelap pagi buta dengan hunusan kebejatan angkara yang membabi buta
degan prosa yang bernafas dalam kubangan dosa yang kurancang dibawah nisan yang kalian pancang
bagi para pagan yang mati menyusuri jalur ziarah pada situs yang menampung gunungan pahala seamis darah.
pikiranku seratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah garda untuk semua ide idiot yang membawa semua dalam rentetan dosa.
aku tidak bisa berdiri tegak dengan hunusan tajam yang tepat mengarah pada central procesor unit goblok di kepalaku.
sampai akhirnya rebah dalam pelukan sang donkere nacht sin.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar